Sunday 12 December 2010

Between Past and Future


Dan ketika  aku membaca sebuah kalimat yang mungkin ditulis dari “ Andai dia tau aku masih menyimpan rasa itu ” ketika itu juga aku langsung menghampirinya dan membisikkan seluruh yang pada saat itu hanya bisa aku katakan  “Dan aku mengukir layaknya ode yang tertuang dari mirisnya hati yang menangis”. Kemudian aku melangkah meninggalkan dia yang masih menyimpan rasa itu ( lagi ), yang masih ingin bertahan di masa lalu yang kini menjadi pintu masa depannya. Aku pun tertunduk hingga tangan ku tak dapat menyeka air mata yang entah mengapa keluar tanpa perintah bagai hujan yang turun setelah kemarau panjang, begitu deras. Dan kata-kata terakhir yang keluar dari mulutnya “ Layaknya Editan Foto yang biss menipu sejuta pasang mata. Namun potretan hati ini hanya tercetak untukmu dengan lensa yang aku ukir sendiri ”. sehingga aku masih tetap berjalan mencari  kembali dunia masa laluku “Dan mungkin sejuta tawa tak mampu membeli air mata tapi hingga saat ini ku ( masih ) bisa berjalan dengan hatiku yang masih tersisa dari masa laluku ( lagi )”.